Kita Lebih Berwawasan

Friday, November 30, 2018

MENGENANG SPIRIT 212, REUNI 212 DI MONAS

AKSI 212 DI MONAS, SIKAPI DENGAN SANTAI

Dengan Sartika -  Reuni 212, Sikapi dengan Santai Saja!
Sebagian pihak ada yang bertanya, "Untuk apa sih diadakan reuni 212 segala? Bukankah tujuan dari gerakan ini sudah tercapai?" Pertanyaan tersebut dijawab dengan sangat apik oleh Ustadz Haikal Hassan. "Sekiranya gara-gara tujuan sudah tercapai, lantas dicukupkan sampai di situ, maka untuk apa Sumpah Pemuda diperingati setiap tahun? Bukankah tujuan dari Sumpah Pemuda juga sudah tercapai? Nah, poinnya di sini, reuni tersebut adalah untuk mengenang spirit yang terkandung dalam gerakan 212."

sumber :Tribunnews.com


Lantas, spirit apa saja sih yang terkandung dalam aksi 212 dua tahun lalu yang layak kita kenang bersama?

Pertama, spirit ukhuwah Islamiyyah. Rasa-rasanya belum pernah dijumpai dalam sejarah bangsa ini. ketika jutaan umat Islam lintas ormas dan mazhab berkumpul di satu tempat demi memperjuangkan satu tujuan bersama.

Kedua, spirit fastabiqul khairat. Salah satu momen tak terlupakan dalam aksi 212 adalah munculnya semangat berlipat-lipat dari kaum muslimin untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Mulai dari berlomba menyediakan air mineral dan makanan gratis bagi peserta aksi sampai ada yang memberikan carteran bus gratis bagi peserta yang datang dari luar daerah.

Ketiga, spirit pantang menyerah. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh ribuan santri Ciamis yang rela berjalan kaki menempuh jarak ratusan kilometer lantaran banyak angkutan umum menolak mengangkut mereka ke Jakarta.

Keempat, spirit rahmatan lil 'alamien. Merupakan satu hal menakjubkan ketika sebuah aksi damai yang diikuti jutaan massa ternyata tak menyisakan sampah berserakan barang sedikit pun. Tak ada taman yang rusak. Apalagi toko yang dijarah. Sementara di sisi lain, tak jarang kita saksikan aksi demo atau konvoi suporter bola dengan jumlah sekian ratus orang ternyata meninggalkan sampah di mana-mana, atau bahkan penjarahan warung makan. Minimalnya ricuh ketika tiba waktu pembagian makanan.

Kelima, spirit toleransi. Hal ini terlihat sehari sebelum aksi damai 212 berlangsung, tatkala sepasang pengantin non-Muslim hendak melangsungkan pernikahan di Gereja Katedral. Waktu itu para peserta aksi justru ikut mengawal, memayungi dan memberikan jalan kepada sepasang pengantin tersebut.
Jadi tak perlu khawatir dengan reuni aksi 212 yang akan berlangsung di lapangan Monas ahad besok.

Meminjam istilah Pak JK: "Kalau aksinya saja damai, apalagi reuninya!"

Sumber : Facebook Karyono Al-jugjawy
Share:

0 komentar:

Post a Comment