Kita Lebih Berwawasan

Friday, November 30, 2018

Makna Hijrah, Hijrah Palsu ? Adakah Hijrah Palsu?

Makna Hijrah, Hijrah Palsu ? Adakah Hijrah Palsu?

Dengan Sartika -  Hai semua, selamat datang di blog saya yah. hehe. Disini Dengan Sartika  coba memposting sebuah Cerpen atau sebuah cerita yang sangat menarik.



Hijrah Palsu?

Saya sedikit kaget ketika membaca beberapa meme yang isinya mengupas fenomena seputar 'hijrah palsu'.
"Ketika engkau berjilbab tapi masih suka menampakkan wajahmu di depan kamera, maka hijrahmu palsu!"
"Ketika engkau bercadar tapi masih suka selfi dengan menampakkan kedua bola matamu yang indah berikut lentik bulu matamu maka hijrahmu palsu!"
"Wanita yang pura-pura salehah kelak akan mendapatkan pria yang pura-pura saleh."


Demikianlah bunyi beberapa meme dimaksud. Mungkin maksud si pembuat meme itu bagus, untuk mengingatkan hakikat hijrah sesungguhnya. Namun yang perlu diingat, latar mereka yang berhijrah itu lain-lain.
Mungkin ada yang tadinya mantan model, mantan SPG, mantan penjelajah alam hingga mantan artis. Untuk bisa melepaskan diri dari kebiasaan di habitat lama, semua butuh proses. Dan kita wajib menghargai proses tersebut. Ini sebagaimana seorang pria yang tengah berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Mungkin ia tak bisa langsung berhenti sekaligus, tapi dari hari ke hari berusaha mengurangi intensitas merokoknya. Kita apresiasi niat dan ikhtiarnya.

Sekiranya belum sempurna, bimbing dengan hikmah dan santun. Jangan dengan celaan dan cacian. Saya tak sanggup membayangkan! Ketika mereka udah menapaki jalan hijrah, tiba-tiba justru mendapati lingkungan barunya sangat tidak ramah dan jauh dari yang ia harapkan. Jangan-jangan ia memilih kembali ke habitat lamanya yang dianggap lebih 'tulus' menerimanya. Masih ingat, kan, seorang Caesar yang sempat hijrah dari dunia 'perjoged-an' tapi kini kembali ke habitat lamanya?
Sekiranya seseorang mendapatkan pahala lantaran menjadi wasilah bagi orang lain mendapatkan hidayah, maka berlaku sebaliknya. Ia akan berdosa ketika keburukan akhlaknya menjadi penyebab orang lain menjauh dari hidayah Allah.

Ini bukan berarti ketidaksempurnaan dari proses hijrah tersebut lantas dibiarkan. Tidak! Tetap wajib dibenahi dan diarahkan, tapi pakailah cara yang elegan. Bukan dengan mengobral stigma "hijrahmu palsu!"

Sumber : Facebook Komunitas Bisa Menulis
Share:

0 komentar:

Post a Comment