Kita Lebih Berwawasan

Saturday, December 1, 2018

CERPEN MURIDKU CALON MA'MUMKU

MURIDKU CALON MAKMUMKU

Dengan Sartika - Halo semua sobat Sartika, kali ini Sartika akan share cerpen lagi nih. Hehehe. Selalu ikutin cerita menarik lainnya ya.


Murdiku Calon Makmumku

Part 1

Namaku Rahman. Profesi rutinku adalah sebagai asisten dosen Bahasa Arab di sebuah Universitas Islam Negeri. Disamping itu aku juga mengajar dan membimbing baca Al-qur'an di sebuah masjid Al-Jami'a. Masjid yang amat besar dan megah pun banyak jamaah yang datang ke masjid ini,baik penduduk sekitar maupun pengunjung yang sengaja datang karena ketertarikannya pada masjid bersejarah ini.
^^^^
Setiap malam kamis dan minggu biasanya aku melaksanakan tugas sebagai tenaga pengajar dan pembimbing baca Al-qur'an. Setelah salat magrib berjamaah ditambah salat sunnah dua rakaat aku pun bergegas mengambil posisi ditengah-tengah murid yang telah duduk melingkar yang sudah siap dengan alat tempurnya masing-masing ,tapi selama proses belajar-mengajar aku tidak menganggap mereka sebagai murid ,melainkan aku memposisikan diri sebagai teman mereka. Yaa....teman bagi meraka. Selain karena memang aku masih muda juga karena aku ingin mereka tidak merasa sungkan dan cangggung saat berguru denganku.
^^^^^
"Assalamualaikum wr.wb" ( ucapku sembari masuk kedalam ruang kelas ).
"Waalaikumsalam wr.wb, ustasd"( jawab para mahasiswa-mahsisiwi dalam  ruangan itu ).
Aku duduk dikursi dosen dan memandangi mahasiswa-mahasiswi kelas 3C karena baru pertama aku masuk dalam kelas itu,biasanya hanya ustasd Farid yang mengisi. Aku biasanya  di kelas 3A atau di kelas 3B menggantikan ustasd Farid jika beliau lagi ada urusan penting.
"Selamat pagi..."
ku ucapkan kata itu untuk mahasiwa-mahasiswi yang pintar-pintar itu ...ya,meskipun sejatinya tidak semua kemampuan otak setiap manusia itu sama tapi setidaknya mereka sudah berada pada posisi yang tinggi ...maha....
Pandanganku terhenti pada mahasiswi berjilbab silver dengan gamis senada yang duduk tepat di barisan depan pojok kanan ku. Bukankah dia salah satu murid bimbinganku di masjid Al-jami'a ,batinku... mungkin hanya mirip, lagi-lagi batinku menanggapi.....
Lalu aku mengambil jurnal untuk mengabsen sekaligus supaya bisa mengenali wajah-wajah mereka. Absen no.17 atas nama zakia purwantika, lagi-lagi aku tersentak kaget dan memandangi mahasiswi yang duduk di barisan depan pojok kanan ku.        
Zakia, kataku.....
Hadiro ustasd ,katanya menjawab absen dariku sembari senyum tipis padaku.
Dalam hatiku apa benar dia muridku ?karena muridku biasa di panggil Kiaa, gumamku dalam hati...entahlah, tambahku.
Setelah mengabsen, kuliah pun saya buka menjelaskan materi tentang isim,fiil dan huruf.  
        "Sampai disini ada pertanyaan ?"
Kataku pada mahasiswa-mahasiswi yang ada dalam ruangan itu.
"Saya pak ingin bertanya" ,kata Zakia.
" Iy....." kataku mempersilahkan.
" Begini pak, saya ingin bertanya tentang........."
Saya pun menjawabnya dengan menjelaskan kembali pengertian isim,fiil dan huruf lalu melanjutkan ke inti pertanyaannya.
Dalam hatiku ternyata dia seorang mahasiswa yang kritis dan cerdas. Hal itu membuatku semakin penasaran dengannya.
Bersambung......

Hayooo jangan baper ya sobat, mau tau kelanjutan ceritanya, silahkan tulis di kolom komentar ya. Hanya di blog Sartika ya. Terimakasih
Share:

0 komentar:

Post a Comment