Kita Lebih Berwawasan

Saturday, December 1, 2018

JIKA KAMU MERASA TERSAKITI, BACALAH INI

JIKA KAMU MERASA TERSAKITI, BACALAH INI

Dengan Sartika - Halo semua, selamat datang kembali di blog Sartika ya. 



Di pusat kota yang indah, ada sebuah museum. Lantai museum itu terbuat dari ubin marmer. Dan tepat di tengah-tengah lobi terdapat patung marmer besar sebagai bagian dari barang dipamerkan.
Banyak orang dari penjuru dunia mengunjungi museum itu setiap hari dan mengagumi keindahan patung itu.
Suatu malam, salah satu lantai ubin marmer mulai berbicara dengan patung marmer itu.
"Hey patung, kita berasal dari kota yang sama. Kita juga diambil dari tambang yang sama. Kita pun diangkut dengan truk yang sama. Dan juga dibawa ke pemahat yang sama. Tapi mengapa semua orang yang datang ke sini hanya menginjak saya? Mengapa orang-orang sangat mengagumi dan memuji dirimu? ini sungguh tidak adil!"
Patung marmer pun menjawab...
"Oh.. temanku sang ubin, ingatkah engkau saat kita berdua diletakkan berdampingan di ruang kerja sang pemahat saat kita masih dalam bentuk balok marmer?"
"Ingatkah engkau saat itu sang pemahat memilihmu dulu untuk dikerjakan? Dia mulai menggunakan semua peralatannya padamu demi mengubahmu menjadi karya agungnya. Tapi kamu menolaknya, kamu malah memecahkan dirimu."
"Tentu saya ingat, saya benci orang itu. Kok bisa-bisanya dia menggunakan alat tajam itu padaku? rasanya sakit sekali." Jawab sang Ubin.
Sang patung marmer pun menjawab... "itu benar! Saat kamu tidak tahan akan rasa sakit alat-alat itu, sang pemahat pun menyerah padamu dan memutuskan untuk memilihku. Saya sadar bahwa jika saya ingin menjadi sesuatu yang berbeda, saya harus menahan rasa sakit itu."
"Dengan pikiran seperti itu, saya menerima dan mau menahan semua rasa sakit dari alat itu. Temanku, selalu ada harga dari apa pun di dunia ini. Karena kamu sudah menyerah setengah jalan, kamu tidak bisa menyalahkan siapa pun yang menginjakmu sekarang!"
Kehidupan seperti sang pemahat yang ingin membuat karya agungnya dari dirimu.
Pertanyaannya adalah apakah Anda siap untuk menghadapi setiap ujian, kesulitan, masalah, kegagalan dan segala rasa sakit yang berasal dari alat-alat pahatan ini dan menjadi sebuah karya agung?
atau....
Anda mengeluh dan hancur untuk menjadi ubin? itulah yang menentukan apakah seseorang menginjak Anda  atau mengagumi Anda sehingga seseorang akan menjadikan Anda panutan untuk ditiru.  Terimakasih.
Ini adalah kisah yang disampaikan oleh Gaur Gopal Das dalam channel Youtubenya dengan judul "If you are feeling hurt watch this by Gaur Gopal Das"
Kisah ini telah menyadarkan kita bahwa segala pencapaian besar selalu berdampingan dengan rasa sakit.
Entah itu sakit karena dihianati, ditipu, bangkrut, sakit fisik yang tak sembuh-sembuh, bahkan dicelakai oleh orang-orang yang tidak senang dengan diri kita.
Seandainya kita tahu bahwa rasa sakit itu adalah salah satu proses 'pemahatan' agar kita menjadi bentuk yang lebih indah, saya yakin kita akan sedikit lebih bersabar untuk menahan rasa sakit itu.
Namun, tidak semua orang mampu menahan rasa sakit dan perih ketika kehidupan sedang memahatnya.
Mereka lebih memilih untuk mengeluh, menyalahkan, bahkan cenderung untuk menyerah sebelum akhirnya mereka menemukan keindahan bentuk yang diinginkan dari kehidupan ini.
Karena itu, jangan pernah merasa sakit hati jika saat ini diri kita merasa diinjak, direndahkan, bahkan diremehkan.
Daripada protes dan berusaha mengubah sikap mereka kepada kita, lebih baik kita memperbaiki diri dan terus berbenah agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Lebih baik kita bersabar dan menahan rasa sakit ketika bertumbuh daripada merasa nyaman dalam kebodohan dan kemalasan.
Karena kemalasan adalah jalan terindah menuju kegagalan.

Sumber : Facebook


Share:

0 komentar:

Post a Comment