Kita Lebih Berwawasan

Saturday, December 1, 2018

STUDI KASUS ANAK KESULITAN BELAJAR BAB III

STUDI KASUS ANAK KESULITAN BELAJAR


Dengan Sartika - Hai sobat semuanya, jarang banget loh sartika ngepost sebuah makalah. Hehhe. Makalah ini dulunya tugas kuliah. Ceritanya dulu Sartika susah banget sobat cari artikel tentang studi kasus anak kesulitan belajar. Sudah cari kemana2 juga belum ketemu. Jadi Sartika mau berbagi buat sobat semua.



BAB III

STUDI KASUS ANAK KESULITAN BELAJAR
A.    Identifikasi Kasus
Penulis menagadakan penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan menganalisa data khususnya kelas III ( Tiga). Masih ada beberapa murid yang mengalami kesulitan belajar. Tentunya kesulitan belajar itu diakibatkan oleh beberapa faktor. Namun pada kesempatan kali ini penulis hanya akan mencoba mengambil sampel pada murid yang berada di kelas III yaitu Agit Prayoga. Dimana murid ini memiliki masalah kesulitan belajar. Agit Parayoga memiliki kesulitan belajar Under Achiever
Adapun sebab penulis menyimpulkan kesulitan belajar tersebut setelah melakukan analisis seperti yang dijelaskan berikut ini :
1.      Pengumpulan Data
Didalam pengumpulan data penulis memperoleh data tentang kesulitan belajar tersebut menggunakan metode observasi dan wawancara (interview) dengan wali kelas III.
Dari jumlah keseluruhan murid sebenarnya kesulitan belajarnya tidak terlalu banyak hanya beberapa macam. Namun si Agit Parayoga ini memiliki masalah apalagi nilai murid tersebut sangat rendah. Kami juga telah memberikan beberapa layanan namun belum juga berhasil dan hasilnya nilai semester ganjil Tahun 2010/2011 ini juga belum memuaskan. Si Agit Parayoga itu sebenarnya kalau belajar ditanya dia pasti bisa menjawab namun dia itu sering menggangu teman dan tugas-tugas jarang dikerjakan.
Adapun data siswa yang di teliti yaitu :
a. Siswa
Nama                                       : Agit Prayoga
Tempat Tanggal Lahir             : Pandeglang, 01 -06-2003
Nis                                           : 0030026995
Kelas                                       : III (tiga)
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Pendidikan sebelumnya          :
Alamat Siswa                          : Kp.Dagocarek Desa Bangkuyung
b. Orang Tua
Ayah                                       : Johar
Pekerjaan                                 : Buruh
Ibu                                           : Wati
Pekerjaan                                 : Ibu Rumah Tangga
2.Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penulis sudah memahami bahwa murid tersebut mengalami kesulitan belajar yang berbeda. Seperti yang disampaikan wali kelas III, kami menyimpulkan bahwa : Agit Parayoga itu kesulitan belajarnya adalah Under Achiever yakni mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
3. Diagnosis
Setelah menyimpulkan masalah yang dialami kedua murid tersebut. Timbulnya masalah yang dihadapi Agit Parayoga disebabkan oleh faktor yaitu :
Setelah melihat data-data sendiri dan mendapat hasil home visit wali kelas, dapat dilihat bahwa latar belakang keluarga yang berasal dari buruh dan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Di rumah Agit Parayoga jarang diperhatikan belajarnya. Dan perhatian khusus kedua orang tuanya tentang perkembangan belajarnyapun jarang. Ibunya sendiri yang hanya di rumah sibuk ngurusin adik-adiknya. Walaupun sebenarnya masih ada waktu banyak untuk meluangkan waktu untuk memperhatikan belajarnya Agit Parayoga, namun itupun tidak dilakukan. Selain kurang perhatian, keluarga Agit Parayoga juga sangat sederhana dan pas-pasan. Waktu home visite Ibunya menyampaikan BZ sering minta dibelikan perlengkapan sekolah, namun karena tidak ada uang maka tidak diberikan.
4. Prognosis
Setelah melakukan diagnosis kesulitan belajar murid tersebut, pihak sekolah melalui wali kelas telah melakukan beberapa hal yakni :
1)      Bimbingan Pribadi
2)      Kunjungan Rumah (home visit)
5. Evaluasi dan Follow Up
Setelah memberikan beberapa macam layanan bimbingan. Pihak sekolah melakukan evaluasi bahwa kedua anak tersebut harus mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Dan pihak sekolah selalu memberikan informasi kepada orang tua masing-masing terkait ada atau tidaknya perkembangan hasil belajar keda murid tersebut.
6. Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)
            Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atauguru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri. Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau guru pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih kompeten
B. Layanan Yang Telah Diberikan
Dalam memberikan pemahaman demi kelancaran dan keberhasilan murid di SD Negeri Bangkuyung 4, pihak sekolah telah memberikan beberapa layanan, yaitu :
1.         Layanan Orientasi
Layanan orientasi ini diberikan pada saat permulaan awal masuk sekolah. Isinya tentang apa saja yang akan dipelajari selama kelas V dan khususnya pelajaran semester ganjil.
2.         Layanan Informasi
Layanan informasi ini diberikan untukm membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna bagi individu murid sebagai penunjang pembelajarannya di sekolah. Seperti menyampaikan aga murid menyiapkan buku tulis tiap bidang studi, jadwal belajar, dan lain-lain
3.         Layanan Penempatan Penyaluran
Layanan ini telah dilakukan dengan menempatkan posisi tempat belajar yang sesuai.
4.         Layanan Pembelajaran
Layanan ini diberikan agar murid mampu melaksanakan kegiatan belajar dengan baik dan seoptimal mungkin, baik di sekolah maupun di rumah.
5.         Layanan Bimbingan Kelompok
Wali kelas III sewaktu-waktu memberikan layanan bimbingan kelompok pada muridnya. Hal ini bertujuan agar murid-murid memahami betapa pentingnya kerjasama dalam hal sosial. Membuat jadwal piket, dan struktur kelas.
6.         Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi ini dilakukan pihak sekolah kepada murid yang menagalami kesulitan belajar. Hal ini dilakukan pada siswa seperti BZ dan AS. Bimbingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pemberian pengertian tentang masalah yang dihadapinya dan saran-saran untuk penyelesaian masalah belajarnya.
C. Solusi atau Kemungkinan Pemberian Bantuan
Setelah melakukan tahapan untuk menyimpulkan masalah kesulitan belajar pada Agit Parayoga, penulis menyarankan kepada wali kelas III agar memberikan layanan kepada murid tersebut.
Untuk mengatasi siswa underachiever (Agit Parayoga), model trifokal yang diajukan Rimm  adalah salah satu pendekatan yang paling komprehensif untuk mengatasi siswa yang underachiever. Model ini melibatkan individu sendiri, lingkungan rumah dan sekolah. Masing-masing pihak yang terlibat tersebut diikutsertakan dalam program trifokal ini, sehingga setiap orang yang diperkirakan berkontribusi terhadap masalah underachiever dapat menyelesaikan masalah anak dengan lebih komprehensif. Agar dapat mengatasi siswa underachiever dengan tepat, maka diperlukan intervensi yang berbeda pada setiap kasus karena menurut Hansford underachievement sangat spesifik pada individu masing-masing.
 Underachievement adalah pola perilaku yang dipelajari dan tentunya dapat juga diubah dan untuk meningkatkan prestasi anak underachiever dapat dilakukan dengan membangun self-esteem, meningkatkan konsep diri, meningkatkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik, mengajari cara belajar (study skills), manajemen waktu dan mengatasi kekurangannya dalam hal akademik.
Share:

0 komentar:

Post a Comment