PELAKOR ITU ADIKKU
Dengan Sartika - Hay semua sobat Sartika, bagaimana nih keadaannya ?? Semoga baik2 saja ya. Kira2 seperti apa ya cerpen kali ini ?? Dari judulnya aja sangat begitu menarik perhatian.
Pelakor Itu Adikku
PART 1
Malam ini sesungguhnya begitu dingin karna hujan yg awet turun sejak sore tadi
Tapi hati ini meluap-luapkan panasnya
Menjerit-jerit kesakitan
Namun hanya bisa tertahan , hanya air mata yg menunjukkan betapa hancurnya perasaanku saat ini
Aku mulai melihat kembali lembaran-lembaran foto yg dikirim Dion kerumah tadi sore
Aku tak menyangka dan sangat tak percaya tapi air mata terus berjatuhan , hatiku terus meretak
Tok tok tok
"Yank , buka Yank "
tok tok tok
Itu pasti Mas Budi
Aku menyimpan rapi foto-foto tadi dan bergegas membuka pintu
"Yank dari mana aja sih ? Gak mikir yah Aku kebasahan di luar"
Mas Budi pulang selarut ini , memang sudah biasa karna Dia bilang alasan borongan kerja
Tapi foto-foto itu ....
Aku mulai tak percaya padanya
"Mas jujur ,dari mana sebenarnya Kamu ?"
Suara ku bergetar, Aku terus menahan agar tak menangis
Mas Budi berbalik kearahku dengan pandangan tajam , Aku tau Dia pasti tak senang dengan pertanyaanku
Aku mundur ,Aku mulai takut
"Capeek tau gak ? Bukannya cepat dibikinkan minum atau ambilkan handuk malah mulai introgasi lagi ? Iya ?"
Aku menunduk , Aku salah lagi
Air mataku menetes , Aku terus bergegas membuatkannya minum dan menyiapkan handuk kering
Mas Budi tak meminum teh nya, Dia berganti pakaian dan terus terpejam di tempat tidur
Jam saat ini sudah menunjuk pukul 23:40
Aku tau Dia pasti lelah
Aku pun terpejam dengan sejuta perasaan dan pertanyaan untuknya
......
Pagi ini ku lihat Mas budi bersantai , sepertinya Dia tak bekerja
Mas Budi karyawan di sebuah Exspedisi
Tapi ini bukan hari minggu
"Mas "
"Hemm"
"Kamu gak kerja?"
"Enggak Yank, hari ini Aku mau urus SIM jadi udah izin kemarin"
Dia terus saja sibuk dengan handphone nya
Aku ingin membahas tentang foto-foto itu , foto tentang Mas Budi memeluk dan mencium kening Adikku , Arum
Tapi Aku bingung, apa ini waktu yg pas ? Atau Aku harus cari tau sendiri , tapi itu berarti Aku tak mempercayai Suamiku, walaupun sesungguhnya rasa percaya ku memang sudah hancur
"Aku ikut Mas bikin SIM"
"Gak bisa , Aku udah janjian sama temanku"
"Siapa?"
"Ku kasih tau juga Kamu gak ngerti"
Dia menyeruput kopi dan kembali sibuk dengan handphone nya
"Kalau gitu ,jawab pertanyaan ku tadi malam ! "
"Pertanyaan yg mana sih ? "
"Sebenernya Kamu pulang larut terus itu.."
"Udah deh , gak bosen apa tanya itu mulu, Aku lembur Yaank , buat apa sih? Buat Kamu juga kan"
Aku menahan nafas , agar sabarku bertambah
"Yah"
"Udah deh jangan cerewet , udah , Aku mau berangkat "
"Sepagi ini ? Ini masih jam 7 Mas"
"Yaa "
Dia memakai sepatunya , menyemprot farfum keleher dan ketiak nya
Lalu pergi tanpa memperdulikanku lagi
Kenapa Mas , ada apa denganmu ? Sudah 6 bulan ini Kamu seperti ini , Kita baru menikah 2 tahun tapi apa secepat ini Kamu mengacuhkan Aku? Atau foto-foto itu benar , kalau kalian ada hubungan ...
Aku kembali menangis tapi tak ada gunanya Aku menangis sekarang
Aku pun bersiap , Aku ingin menemui Arum
......
"Aruuumm "
Aku melihat Arum keluar dari kontrakannya , Dia masuk kedalam Taxsi yg sudah menunggu didepan teras
Tapi suara ku tak sampai dipendengaran nya
Dia mulai pergi melaju
Aku menyuruh Ojek ku mengikuti Taxsi Arum
Hingga entah sudah berapa lama, sesekali Kami kehilangan jejak, tapi tak lama Kami berhasil menemukannya lagi
Arum berhenti didepan Kantor SAMSAT
Aku pun turun
"Mas, tolong tunggu sini yah, nanti Saya kembali"
Aku melihat punggung Arum dari kejauhan
Aku terkejut , sangat sangat terkejut
"Mas Budi?"
Mereka bertemu , Arum memeluk hangat tubuh Suamiku ,mereka terkekeh , Suamiku membelai rambutnya
"Kurang ajar Kalian, berengsek !!!!"
Aku hendak mendatangi mereka, tapi Aku masih punya malu ,ini Kantor Polisi
Rasanya mau Aku laporin mereka
......
Sesampainya dirumah , tangis ku sangat-sangat pecah
Aku menjerit , sakit sekali rasanya hati ini
Tega Kalian tegaaaaa
Arum biadab kurang ajar
Dia Adikku , meski Kami beda Ibu tapi Dia tetap Anak Ayahku
Aruuuummmm
Aku menelpon Dion meminta nya untuk datang kerumah, Dion tau Aku sedang sangat-sangat terpukul tapi Dia tak mau kerumah , Dia takut nanti Mas Budi salah paham terhadapnya
Akhirnya Aku memintanya bertemu di Taman Kota
Sudah setengah jam Aku menunggu Dion akhirnya Dia pun datang
"Sabar yah Suk "
"Bagaimana bisa sabar Ion? "
Aku sudah bisa mengendalikan diriku setelah mencurahkan semua kehancuranku ke Dion
"Terus gimana Kamu Suk ?"
"Entah Ion , Aku juga bingung , gak mungkin Aku minta cerai, Ibu Ayahku disurga pasti sedih , Ayahku yg menjodohkan Kami, tapi kalau Aku bertahan, sakit, Aku sudah dikhianati "
"Udah jangan nangis lagi, Arum memang gak tau diri, Dia Adik durhaka "
Aku mulai menangis lagi
Betapa kejam mereka padaku
"Sukma , sudah jangan nangis "
"Aku mau pulang kerumah Bibi, untuk nenangin diri dulu, Kamu mau bantu Aku kan Dion?"
"Bantu apa ?"
"Tolong Kamu awasi Arum"
"Siap deh , Kita kan Sahabat "
Aku bergegas pulang dan menyiapkan tas ku,
Mas Budi belum pulang, Aku mengirim pesan lewat WA bahwa Aku pergi ketempat Bibi, tapi pesan itu tak dibacanya
perjalananku nanti akan memakan waktu 1 jam
Bibi , Aku rindu pada mu
.....
Bersambung.....
Siapa nih yang penasaran sama kelanjutannya ?????
Sumber : Facebook
Sedih juga bacanya. Mantap asyik baca cerpennya Sis. Makasih
ReplyDeleteTIPS MERAIH KURSI LEGISLATIF
wahh
ReplyDelete