Dengan Sartika - Berdasarkan survei yang dilakukan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), kita dapat mengetahui, apa yang sebenarnya orang Indonesia lakukan dengan internet.
Data yang diberikan APJII juga membuka mata kita semua bahwa, orang Indonesia bukan hanya di dunia nyata bertindak sebagai konsumtif, di dunia maya pun demikian. Lihat grafis berikut ini :
Dari data tersebut bisa dilihat, bahwa orang Indonesia menggunakan internet lebih banyak untuk bersosial media. Total ada 87,4 persen pengguna internet yang menghabiskan waktunya berselancar dengan mengakses sosial media. APJII melansir bahwa hingga Januari 2015 pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta orang atau 34,9 persen dari total penduduk Indonesia 252,4 juta.
Beberapa ahli telekomunikasi menilai, fenomena ini terjadi lantaran kemajuan perangkat telekomunikasi ikut membantu, ditambah lagi dengan kian murahnya paket data yang disediakan layanan telekomunikasi.
Tingginya penetrasi pengguna internet dan kebiasaan orang Indonesia di internet, sedikit memiriskan hari, karena yang memproduksi konten masih sangat sedikit. Ini bisa dilihat dari masih minimnya blogger di Indonesia. Dari data diatas bisa dilihat, orang yang mengakses blog pribadi hanya 3,2 persen dan website pribadi 0,8 persen.
Disatu sisi, ini sebenarnya peluang besar buat blogger yang ada. Karena market atau pasar yang disasar cukup besar, sementara penyedia konten masih sangat minim. Celakanya, ketidak pastian penghasilan seorang blogger mau tidak mau harus diakui adalah pembunuh semangat secara perlahan.
Tingginya penetrasi pengguna internet dan kebiasaan orang Indonesia di internet, sedikit memiriskan hari, karena yang memproduksi konten masih sangat sedikit. Ini bisa dilihat dari masih minimnya blogger di Indonesia. Dari data diatas bisa dilihat, orang yang mengakses blog pribadi hanya 3,2 persen dan website pribadi 0,8 persen.
Disatu sisi, ini sebenarnya peluang besar buat blogger yang ada. Karena market atau pasar yang disasar cukup besar, sementara penyedia konten masih sangat minim. Celakanya, ketidak pastian penghasilan seorang blogger mau tidak mau harus diakui adalah pembunuh semangat secara perlahan.
Namun, bagi yang pantang menyerah tentu akan menjadikan hal ini sebagai peluang besar. Blogger Indonesia harus bisa menang di negara sendiri. Jangan sampai saat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) nantinya berlaku, malah blogger-blogger dari Singapura atau Thailand yang menguasai Indonesia.







0 komentar:
Post a Comment